Bagian 05
Menyusun Strategi Bisnis Web3.
Last updated
Menyusun Strategi Bisnis Web3.
Last updated
“Di dunia Web2, kamu membangun produk dan menjualnya ke user. Di Web3, kamu membangun ekosistem, dan user ikut memilikinya.”
– Prof. NOTA
Web3 bukan hanya perubahan teknologi. Ia adalah perubahan cara membangun bisnis.
Jika di Web2 kamu harus punya investor besar, struktur sentral, dan server mahal, maka di Web3 kamu bisa:
Membangun secara terbuka
Mendapat dukungan komunitas sejak awal
Menggunakan protokol yang sudah ada
Mengonversi partisipasi menjadi nilai ekonomi
Tapi untuk berhasil, kamu butuh strategi bisnis yang:
Cocok dengan prinsip Web3
Tahu posisi di ekosistem
Tahu siapa yang dilayani, dan siapa yang dibagi nilainya
Berikut ini adalah kerangka yang bisa kamu gunakan untuk menyusun bisnis Web3 dari nol sampai jadi.
Web3 sukses ketika ia menyelesaikan masalah bersama—bukan cuma menjual solusi pribadi.
Mirror: masalahnya adalah kepemilikan tulisan dan monetisasi bagi penulis → diselesaikan dengan tulisan on-chain dan crowdfund NFT.
Gitcoin: masalahnya adalah pendanaan public goods → diselesaikan dengan quadratic funding.
Apa yang tidak adil di sistem lama?
Bagaimana blockchain bisa memperbaikinya?
Apa yang bisa dilakukan bersama yang tidak bisa dilakukan sendiri?
Membangun protokol?
Membangun aplikasi di atas protokol?
Menjadi penghubung komunitas?
Menjadi pemberi solusi tools?
“Tidak semua orang harus membangun layer 1. Tapi semua orang bisa membangun nilai.”
– Prof. NOTA
Contoh:
Kamu bukan pembuat blockchain, tapi kamu ahli edukasi → bangun DAO edukasi.
Kamu bukan developer core, tapi jago UI → bangun frontend untuk DAO explorer.
Jangan hanya tanya: “Bagaimana saya menghasilkan uang?”
Tanyalah: “Bagaimana sistem ini bertahan, dan semua orang mendapat nilai?”
Protocol Fee → kecil tapi volume tinggi
Membership NFT → akses premium, komunitas
Token Utility → fitur unlock, voting, curation
DAO Service → komunitas memberikan jasa nyata dan dibayar (design, research, grant ops)
Lens Protocol → monetisasi sosial lewat follow collect fee
Nouns DAO → membiayai karya budaya dari treasury
Zora → revenue share langsung ke kreator & minter
Desain insentif yang sehat
Alokasi yang adil
Governance yang inklusif
Hindari inflasi yang tak terkendali
Bangun komunitas, bukti nilai, dan proof of contribution → baru distribusikan tokennya.
Kode open-source (transparan = dipercaya)
Diskusi dan feedback di forum (Discord, Discourse)
Gunakan snapshot atau voting untuk keputusan komunitas.
Berkolaborasi dengan proyek lain, bukan bersaing.
“Web3 bukan soal siapa tercepat, tapi siapa paling terbuka dan bisa dipercaya.”
– Prof. NOTA
🟢 DAO Treasury (Arbitrum, Optimism, Gitcoin)
🔵 Quadratic Funding (Gitcoin Grants)
🟣 Airdrop Strategis (ke early user)
🟠 Protocol Grants (Polygon, Near, Solana)
Pendanaan dari komunitas → lebih kuat, lebih terikat, dan lebih sesuai semangat desentralisasi.
“Narrative is everything in Web3.”
Visi
Nilai
Transparansi
Keterlibatan publik
Prof. NOTA menyebut ini sebagai Proof of Integrity - POI, OiOi!.
Karena tanpa kepercayaan, bahkan token paling mahal pun tak bernilai.
Masalah
Masalah apa yang ingin diselesaikan?
Ketimpangan pendanaan seniman lokal.
Solusi
Apa solusi unik via blockchain?
NFT DAO untuk kolektif seniman.
Peran
Siapa saya di sini?
Kurator komunitas & fundraiser.
Insentif
Siapa mendapat apa?
Kolektor dapat karya, seniman dapat dukungan, DAO mendapat fee.
Token
Fungsinya apa?
Voting & curation reward.
Pendanaan
Dana awal dari mana?
Grant + donasi komunitas.
Keberlanjutan
Bagaimana bertahan?
Membership NFT + event on-chain.
“Strategi Web3 bukan soal ‘bagaimana caranya kaya’, tapi ‘bagaimana kita semua bisa untung, sambil menjaga nilai tetap hidup di tangan banyak orang.’”
– Prof. NOTA
Di sinilah kita harus berani berbeda:
Kita bukan hanya membangun produk.
Kita sedang membangun gerakan—dan ekonomi baru.