Bagian 02
Peran Ekonomi dalam Ekosistem Blockchain.
Last updated
Peran Ekonomi dalam Ekosistem Blockchain.
Last updated
“Blockchain bukan hanya menciptakan teknologi baru—ia menciptakan peran-peran baru yang belum pernah ada di sejarah manusia.”
– Prof. NOTA
Jika Web3 adalah dunia baru, maka seperti dunia mana pun, ia memiliki ekosistemnya sendiri. Di dalamnya ada peran-peran yang saling terhubung, saling memberi nilai, dan saling memperkuat.
Bayangkan sebuah kota yang dibangun bersama:
Ada yang menjaga keamanannya (validator),
Ada yang membangun rumah-rumah (developer),
Ada yang memikirkan sistem sosial dan ekonominya (protocol founder),
Ada yang menghidupkan suasananya (community leader),
Ada pula yang datang dan berkontribusi secara bebas (kontributor).
Mari kita uraikan satu per satu — agar siapa pun bisa melihat dan berpikir: “saya bisa jadi yang mana...”
Validator adalah tulang punggung dari jaringan blockchain. Mereka menjalankan node—komputer yang terus menyimpan dan memvalidasi transaksi. Tanpa mereka, blockchain hanya jadi kumpulan data mati.
Mendapatkan staking reward dari blok yang berhasil divalidasi.
Potensi mendapatkan biaya transaksi (gas fees) dari pengguna.
Di jaringan tertentu, bisa menerima infrastruktur grant atau insentif early validator.
Perlu perangkat keras (server) dan koneksi stabil).
Risiko slashing (hukuman) jika offline atau tidak jujur.
Perlu pemahaman teknis dan tanggung jawab tinggi.
Contoh sukses: validator Ethereum, Solana, Cosmos.
Beberapa komunitas di Indonesia sudah menjalankan node, bahkan sebagai kooperasi.
Developer adalah mereka yang menulis kode smart contract dan membangun aplikasi terdesentralisasi (dApps). Ini bisa berupa marketplace, dompet, DAO, game, hingga aplikasi sosial.
Fee model: pengguna membayar biaya transaksi kecil.
Freemium model: fitur dasar gratis, fitur premium berbayar.
Tokenomics: menggunakan token internal untuk insentif dan akses.
Revenue sharing dengan protokol induk.
Uniswap mengenakan fee pada setiap pertukaran token.
Zora membagi pendapatan dari NFT secara otomatis.
Mirror membayar penulis lewat model crowdfund token.
Bisa dimulai dari mana saja.
Open source = banyak bahan belajar dan kontribusi.
Berpeluang mendapatkan grant atau hackathon prize.
Menjadi pembuat protokol artinya membangun fondasi tempat aplikasi berjalan. Kamu bukan cuma bikin aplikasi, tapi bikin “tanahnya”—sebuah Layer 1, Layer 2, atau protokol layanan (DeFi, Storage, Social, dsb).
Token allocation (team, advisor, early builders)
Fundraising dari VC atau DAO Treasury
Revenue protocol fees
Visi jangka panjang
Tim yang kuat dan teruji
Mekanisme governance dan tokenomics yang berkelanjutan
Kamu harus membangun sesuatu yang bukan hanya jalan, tapi terus berkembang bersama komunitas.
Banyak yang berpikir bahwa blockchain hanya untuk teknolog. Salah! Web3 membutuhkan penggerak komunitas: orang-orang yang menyebarkan semangat, menjelaskan nilai, dan menjaga ekosistem tetap hidup.
Airdrop retroaktif, seperti Optimism dan Arbitrum.
Treasury grant untuk inisiatif edukasi dan ekspansi.
Reputasi dan kredibilitas sebagai pemimpin komunitas.
Tugasmu bukan hanya “ngonten” — tapi membangun relasi, menghidupkan diskusi, dan membentuk narasi besar.
Developer Relations di ZK-rollup.
Community Champion di Farcaster.
DAO Steward yang dipilih melalui governance.
Web3 membuka peluang baru: siapa pun, dari mana pun, bisa langsung berkontribusi dan dibayar, tanpa perlu melamar kerja.
Ikut bounty di Gitcoin.
Menyelesaikan task di Dework atau Wonderverse.
Apply grant kecil untuk ide lokal.
Developer
Desainer
Penulis
Penerjemah
Fasilitator komunitas
Dan kabar baiknya: mereka dibayar langsung dalam token, stablecoin, atau bahkan NFT reward.
“Dalam dunia blockchain, kamu tidak harus jadi raksasa teknologi untuk bisa mendapat tempat. Kamu hanya perlu melihat dirimu sendiri—dan bertanya: ‘apa yang bisa aku bantu bangun?’”
– Prof. NOTA
Dunia Web3 bukan tentang siapa yang paling cepat, tapi siapa yang mau berbuat nyata dan konsisten.
Setiap peran memiliki tempatnya.
Setiap kontribusi punya cara untuk dihargai.
Dan kamu bisa memilih peranmu sendiri—tanpa izin siapa pun.