Tutors X Educators
HOMEBackingNOTAConsole
Model Bisnis Blockchain
Model Bisnis Blockchain
  • ⁉️Bagian 00
  • ☕Bagian 01
  • 🔏Bagian 02
  • 📜Bagian 03
  • 💡Bagian 04
  • 🧑‍🌾Bagian 05
  • 🔏Bagian 06
Powered by GitBook
On this page
  • ⚙️ Ethereum: Layer 1 dengan Model Revenue Transparan
  • Sumber pendapatan:
  • Yang mendapat keuntungan:
  • Nilai plus:
  • ⚡ Solana: Model Ekosistem Berkinerja Tinggi
  • Model Bisnis:
  • Contoh Penerapan:
  • 🔗 Arbitrum: DAO + Airdrop = Ekonomi Partisipatif
  • Modelnya:
  • Efeknya:
  • ♻️ Optimism: RetroPGF sebagai Reward untuk Builder
  • Yang mendapat reward:
  • Dampaknya:
  • 🧬 Polygon: Kemitraan dan Teknologi Lapis Kedua
  • Model bisnis:
  • 💡 Kesimpulan Bagian Ini
  • Prof. NOTA menyimpulkan:

Bagian 03

Studi Kasus Model Bisnis Blockchain.

PreviousBagian 02NextBagian 04

Last updated 13 days ago

“Jangan hanya bertanya ‘bagaimana caranya menghasilkan uang dari blockchain?’—tapi tanyakan juga: siapa yang dapat, siapa yang dirugikan, dan siapa yang menjaga agar sistem tetap hidup?”

– Prof. NOTA

Di dunia Web2, studi kasus biasanya berfokus pada perusahaan: siapa investornya, berapa valuasinya, bagaimana strategi monetisasinya.

Tapi di Web3, kita perlu berpikir dalam layer dan protokol, bukan hanya perusahaan. Sebab yang menghasilkan nilai adalah jaringan itu sendiri—dan siapa saja yang membangun di atasnya bisa mendapat bagiannya.

Berikut ini adalah beberapa kasus nyata model bisnis Web3 yang bisa kamu pelajari dan, mungkin suatu hari, kamu replikasi — atau bahkan kamu kalahkan.


⚙️ Ethereum: Layer 1 dengan Model Revenue Transparan

Ethereum bukan perusahaan. Ia tidak menjual produk. Tapi sejak berubah menjadi Proof-of-Stake, Ethereum memiliki revenue engine yang sangat kuat dan... sepenuhnya terbuka.

Sumber pendapatan:

  • Gas fee dari transaksi

  • MEV (Miner Extractable Value) tips

  • Burn mekanisme (EIP-1559) yang memperkuat nilai ETH

Yang mendapat keuntungan:

  • Validator (dari staking reward dan fee)

  • Pemegang ETH (karena supply makin terbatas)

  • Developer (membangun dApps)

  • DAO dan komunitas (melalui grant dan funding)

Nilai plus:

  • Revenue bersifat sustainable dan non-speculative

  • Transparan: bisa dilihat di ultrasound.money


⚡ Solana: Model Ekosistem Berkinerja Tinggi

Solana memfokuskan diri pada performance—biaya sangat murah, transaksi cepat. Ini membuka peluang aplikasi skala besar: DeFi, games, hingga social network.

Model Bisnis:

  • Protokol mengambil fee kecil dari transaksi.

  • Menarik developer untuk membangun dan membawa user (growth loop).

  • Memfasilitasi ekosistem venture: investor, builder, komunitas.

Contoh Penerapan:

  • Phantom Wallet → monetisasi lewat NFT & layanan premium.

  • Jupiter Aggregator → mengambil fee dari swap & routing.

  • Helium (IoT) bermigrasi ke Solana → menawarkan network effect.

Solana tidak hanya menjual teknologi—ia menciptakan kota digital tempat banyak startup bisa tumbuh.


🔗 Arbitrum: DAO + Airdrop = Ekonomi Partisipatif

Arbitrum, sebagai Layer 2 Ethereum, punya pendekatan unik:

Alih-alih IPO, mereka meng-airdrop token kepada pengguna aktif. Dan sekarang? Mereka membiayai perkembangan ekosistemnya lewat DAO Treasury yang terbesar di dunia.

Modelnya:

  • Tidak ada pemilik tunggal.

  • Governance dipegang oleh komunitas.

  • Developer, kreator, dan komunitas bisa mengajukan proposal dana.

Efeknya:

  • Partisipasi tinggi: semua merasa punya andil.

  • Dana publik untuk inisiatif publik: edukasi, event, fitur, tooling.

Inilah model ekonomi gotong royong, versi digital.


♻️ Optimism: RetroPGF sebagai Reward untuk Builder

Optimism mempopulerkan konsep Retroactive Public Goods Funding (RetroPGF).

Artinya?

“Jika kamu sudah memberi nilai ke ekosistem, maka kamu akan dibayar—setelahnya.”

Sumber dana: treasury dari token OP

Yang mendapat reward:

  • Developer open-source

  • Penulis dokumentasi

  • Komunitas edukasi

  • Kreator tooling & UI

Dampaknya:

  • Mendorong kontribusi ikhlas yang tetap dihargai.

  • Merangsang ekosistem untuk terus bernilai, bukan hanya viral.

Optimism mengubah logika startup: bukan siapa yang cepat viral, tapi siapa yang benar-benar membangun nilai bersama.


🧬 Polygon: Kemitraan dan Teknologi Lapis Kedua

Polygon sukses mengembangkan ekosistem dengan dua kekuatan:

  1. Teknologi ZK (Zero-Knowledge Rollups) → masa depan skalabilitas.

  2. Kemitraan Strategis → Starbucks, Disney, Nike, dsb.

Model bisnis:

  • B2B onboarding (web2 → web3)

  • Layanan khusus untuk enterprise (Polygon ID, Polygon Studio)

  • Biaya rendah untuk developer

Polygon memperlihatkan bahwa jaringan yang kuat bisa dimonetisasi tanpa mengorbankan komunitas.


💡 Kesimpulan Bagian Ini

“Model bisnis di Web3 tidak harus meniru perusahaan besar. Ia bisa dirancang ulang: lebih terbuka, lebih adil, dan lebih masuk akal secara sistemik.”

Studi-studi di atas menunjukkan satu benang merah:

Ekosistem Web3 memberi nilai pada kontribusi nyata, bukan hanya modal uang. Dan itu artinya — siapa pun bisa terlibat.

Prof. NOTA menyimpulkan:

“Kita tidak harus menciptakan blockchain baru. Cukup pahami model bisnisnya, dan tanamlah diri kita di titik yang tepat dalam rantai nilai itu. Maka kita akan tumbuh bersama sistem.”

– Prof. NOTA


📜
Studi Kasus Model Bisnis Blockchain.
Ethereum: Layer 1 dengan Model Revenue Transparan.
Solana: Model Ekosistem Berkinerja Tinggi.
Arbitrum: DAO + Airdrop = Ekonomi Partisipatif
Optimism: RetroPGF sebagai Reward untuk Builder.
Polygon: Kemitraan dan Teknologi Lapis Kedua.
Ekosistem Web3 memberi nilai pada kontribusi nyata, bukan hanya modal uang.
Page cover image