Tutors X Educators
HOMEBackingNOTAConsole
Model Bisnis Blockchain
Model Bisnis Blockchain
  • ⁉️Bagian 00
  • ☕Bagian 01
  • 🔏Bagian 02
  • 📜Bagian 03
  • 💡Bagian 04
  • 🧑‍🌾Bagian 05
  • 🔏Bagian 06
Powered by GitBook
On this page
  • ⚖️ Fungsi Token: Apa Tujuan Nyatanya?
  • Fungsi umum token:
  • 🪞 Token Supply & Distribusi
  • Hal-hal yang wajib ditentukan sejak awal:
  • 🧲 Mekanisme Insentif
  • Jenis insentif:
  • 🔥 Burning & Deflasi
  • Tujuannya:
  • Contoh:
  • 🗳️ Governance: Token Sebagai Hak Suara
  • 📚 Studi Ringkas:
  • 🧬 Penutup Bagian Ini

Bagian 04

Model Insentif dan Tokenomics.

PreviousBagian 03NextBagian 05

Last updated 12 days ago

“Token bukan uang ajaib. Ia adalah kontrak sosial yang dikemas dalam angka.”

– Prof. NOTA

Setiap kali kamu melihat sebuah proyek blockchain membagikan token, tanyakan ini:

  • Untuk apa token ini ada?

  • Siapa yang akan menyimpannya?

  • Siapa yang akan membuangnya?

  • Dan… siapa yang diam-diam mengendalikannya?

Token bukan hanya soal angka di layar. Token adalah alat desain ekonomi. Dengan token, kita bisa:

  • Memberi insentif kepada kontributor

  • Mengatur hak suara (governance)

  • Mengelola pasokan dan permintaan

  • Menciptakan loyalitas, atau justru spekulasi

Mari kita pecah menjadi beberapa prinsip inti.


⚖️ Fungsi Token: Apa Tujuan Nyatanya?

Token yang baik selalu punya fungsi nyata. Kalau tidak, ia hanyalah alat spekulasi tanpa akar.

Fungsi umum token:

  • 🔐 Akses: token digunakan untuk membuka fitur tertentu.

  • 🗳️ Voting: token memberi hak suara dalam DAO atau protokol.

  • 💰 Insentif: token diberikan sebagai reward (staking, kontribusi).

  • 💼 Representasi nilai: token mewakili bagian dari protokol (revenue-sharing, profit-sharing).

🔁 Banyak proyek memakai kombinasi fungsi. Tapi hati-hati:

“Semakin banyak fungsi tokenmu, semakin rumit pula tanggung jawabmu menjaganya.”

– Prof. NOTA


🪞 Token Supply & Distribusi

Supply token bukan hanya soal angka, tapi soal kepercayaan.

Distribusi menentukan apakah proyekmu terlihat merakyat, adil, atau justru feodal dalam bungkus digital.

Hal-hal yang wajib ditentukan sejak awal:

  • Total supply: berapa banyak token akan ada? Fixed atau inflationary?

  • Allocation: siapa mendapat berapa? (team, investor, community, airdrop, treasury)

  • Vesting schedule: kapan token bisa dicairkan?

🔐 Contoh buruk:

  • Team memegang 50% supply, bisa jual kapan saja.

  • Investor early unlock sebelum produk matang.

💡 Prinsip Prof. NOTA:

“Distribusikan kepercayaan, bukan dominasi.”

– Prof. NOTA


🧲 Mekanisme Insentif

Insentif adalah pancingan awal. Tapi juga harus jadi jaring sosial yang membuat pengguna tetap tinggal.

Jenis insentif:

  • ✅ Proof of Participation: reward karena hadir (event, vote, kontribusi).

  • 🔁 Staking Rewards: reward karena mengunci token.

  • 🧠 Retroactive Rewards: hadiah untuk kontribusi masa lalu.

  • 🧩 Liquidity Mining: reward karena bantu pasar.

🎯 Tujuannya bukan hanya memberi “uang gratis” tapi:

  • Mendorong partisipasi

  • Menciptakan loyalitas

  • Mendistribusikan token secara organik

Tapi hati-hati: insentif yang salah justru menarik “penambang insentif”—mereka datang hanya untuk mengambil, lalu pergi.


🔥 Burning & Deflasi

Beberapa protokol membakar token dari fee transaksi atau penalti.

Tujuannya:

  • Mengurangi supply

  • Meningkatkan kelangkaan

  • Menjaga harga tetap sehat

Contoh:

  • Ethereum membakar sebagian ETH dari gas fee (EIP-1559).

  • BNB rutin melakukan burn kuartalan dari pendapatan exchange.

📉 Tapi ingat, burn hanya efektif jika:

  1. Transaksinya aktif

  2. Ada permintaan riil untuk token

Kalau tidak, burn hanyalah ilusi kontrol.


🗳️ Governance: Token Sebagai Hak Suara

Token dapat digunakan untuk mengatur arah protokol lewat sistem DAO.

Namun governance yang sehat membutuhkan:

  • Mekanisme voting yang adil (1 token = 1 suara? Quadratic voting?)

  • Partisipasi aktif dari komunitas.

  • Sistem agar pemegang besar tidak bisa mendominasi semua keputusan.

Jika tidak hati-hati, DAO bisa berubah jadi oligarki token—di mana keputusan penting hanya diambil oleh whale.

Solusinya?

  • Voting delay

  • Delegation system

  • Kategori proposal (teknis vs strategis)


📚 Studi Ringkas:

Protokol
Token Utility
Model Insentif
Governance

Uniswap

Fee rebate, LP token

Liquidity mining (dulu)

Token voting via Snapshot

Arbitrum

Governance token

Airdrop + proposal funding

On-chain + Security Council

Optimism

Retro funding

RetroPGF

Collective intelligence voting

Zora

Mint & curation reward

Creator revenue share

Protocol-owned upgrades


🧬 Penutup Bagian Ini

“Desain token itu seperti mendesain sistem pernapasan. Jika terlalu sempit: sesak. Jika terlalu bebas: kebanjiran. Jika pas, sistem hidup dan berkembang.”

– Prof. NOTA

Tokenomics adalah seni menyatukan: nilai, perilaku, dan kepercayaan.

Dan hanya dengan token yang benar-benar hidup—sebuah komunitas bisa bertahan dalam waktu yang panjang.


💡
Model Insentif dan Tokenomics.
Fungsi Token: Apa Tujuan Nyatanya?
Token Supply & Distribusi
Mekanisme Insentif
Burning & Deflasi
Governance: Token Sebagai Hak Suara
Studi Ringkas
Desain token itu seperti mendesain sistem pernapasan.
Page cover image